Jumat, 07 Agustus 2009

Bukan Karena Ice Cream



Perempuan itu langsung masuk ke kamar..
Ganti baju..sambil menahan air matanya yang hampir jatuh..

Kekasihnya masuk..dan berkata "Sedih karena ice cream itu kah??"
"Mari kita beli lagi, Sayang."

Perempuan itu tetap saja menangis..

"Sudah kukatakan..bukan karena Ice Cream itu yang membuatku sedih dan menangis..
bukan pula karena ponakanmu merengek di depanku minta ice cream itu..
Ice cream yang baru sekali kujilat.."

"Tapi karena kau tak mendengar kataku, untuk habiskan dulu ice creamnya baru kita pulang ke rumah.."

Kamis, 06 Agustus 2009

Jangan Ada Bantal di Antara Kita




Ternyata meskipun satu ranjang..terkadang jarak antara kita serasa sangat jauh..malam ini ranjang kita serasa seluas lapangan sepak bola..hanya punggungmu dan punggungku yang saling tatap..berucap "Met Bobo" pun sulit..apa lagi say, I Love You.

Kenapa harus ada bantal di atara kita..bantal ini yang membuat kita angkuh untuk saling memaafkan, dan saling curhat tanpa harus berucap satu kata pun. Membuatku tak bisa berbisik,"Aishiteru".

Besok pagi, ketika kau mandi..akan kusembunyikan semua bantal..

Senin, 27 Juli 2009

Mimpi yang Hampir Hilang

Hari ini saya izin dari lokasi KKN, Desa Bentang, Kec. Galesong Selatan. Kab. Takalar. Bosan seharian di rumah, tak melakukan apapun selain memasak lalu makan bersama suami.

Saya lalu ke cafe dekat gerbang Wesabbe yang menyediakan hotspot gratisan. Pertama cek E-mail. Ada banyak pesan. tapi hanya mencari satu pesan dari Husain Ahmad. Dia mengirimkan sebuah hadiah untukku.
"Thank You, Chank!!
"Kau mengingatkanku bahwa saya telah menikah, hehehe...."

Lalu, buka facebook sambil search di google tentang gizi kehamilan dan bayi. Kirim pesan ke banyak teman via facebook ternyata belum membuatku goog mood. Data tentang ibu hamil pun sudah cukup.

Tiba-tiba saja terpikir, "Lama tak membuka blog."
Search: bukansitinurbaya.blogspot.com. Alhamdulillah, dapat. Tapi, aduh.. Lupa password untuk log in-nya. Coba beberapa kali, akhirnya..bisa juga.

Entah apa yang saya lakukan selama ini, sampai lupa mencatat setiap detil hidupku dan setiap keping mimpi-mimpiku di blog ini. Aduh, kasihan diriku. Di blog ini, dulu, pernah kutuliskan mimpi-mimpiku yang hingga saat ini belum satu pun terwujud.

Setelah membandingkan kemajuan orang lain. Aduh..lagi-lagi saya harus berkata, Aduh!!. Saya sangat ketinggalan.

Menyesal, mungkin. Tapi setidaknya saya masih ingat bahwa saya punya banyak mimpi. Sangat banyak. lebih banyak dari bintang di langit, tapi semoga tidak sulit meraihnya.

"Semangat!! Semangat!! Semangat!!", teriakku dalam hati, sambil tersenyum memikirkan langkah pertama memulai dari awal. Tapi Ahh, just do the best!!

Kamis, 26 Maret 2009

Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja

Seorang wanita tua bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hampir-hampir mustahil ada orang yang bias berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, “Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun.” Tapi bukankah is bias menaikkan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh, “Lalu bagaimana kuli-kuli itu bias beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua di atas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tidak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam bekerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

_dari sebuah sumber_
Flamboyan, 22 Maret 2009_11.45 pm_

Dipersembahkan kepada seorang ibu yang hidup dalam kesederhanaan. Yang memberikan pelajaran hidup untuk selalu memberi bukan menerima. Yang selalu memberiku sekantong gorengan yang penuh cinta. Suatu saat, saya berharap dapat melukis kisahmu dan aku berada di dalamnya.

Minggu, 22 Maret 2009

Be An Introvert Girl




When you don't know you have a friend or no..
When you forget you have dreams
When you feel so lonely..
When you don't what to do..
that are not the reason to be an introvert..

But..I do...